TNews, PESISIR SELATAN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan telah mengusulkan proposal dampak kerugian akibat banyaknya sekolah yang terdampak banjir pada 7 Maret 2024 lalu.
Disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD), Lendra, S.Pd. di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan, Selasa (2/04).
“Ya, kita sudah melaporkan dan mengirim proposal kerugian dampak banjir ke Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Alhamdulillah sudah ada yang terealisasi,” kata Lendra.
Ia menerangkan, untuk total sekolah yang terendam banjir ada sebanyak 64 sekolah di 13 kecamatan di Pesisir Selatan. Dimana, Sekolah Dasar (SD) yang terendam banjir berjumlah 52 sekolah. Sementara, untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) berjumlah sebanyak 12 sekolah, dan selebihnya sekolah TK.
“Total sekolah yang terendam banjir ada 113 sekolah yang terdiri dari TK, SD, dan SMP yang tersebar di 13 kecamatan yang terdampak banjir,” terangnya.
Akibat banjir 7 Maret 2024 lalu itu, sekolah yang terdampak mengalami kerugian cukup besar masing-masing sekolah. Diketahui, banyak mobiler sekolah seperti bangku yang hanyut.
Selain itu, buku-buku di perpustakaan sekolah rata-rata semuanya rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Kemudian, 315 komputer sekolah yang bakal digunakan untuk UNBK juga rusak.
“Kalau kerusakan fisik ada tapi tidak terlalu parah, rata-rata pagarnya yang roboh,” ujarnya.
Untuk itu lanjutnya, diestimasikan kerugian berdasarkan proposal yang diusulkan lebih kurang mencapai Rp. 20,8 miliar dan proposalnya sudah dikirim dan menunggu verifikasi kementerian.
Kendati demikian lanjutnya lagi, dari beberapa usulan ke kementerian untuk penanganan utama, kementerian telah membantu alat perlengkapan siswa yang terdampak sebanyak 1500 penerima.
“Alhamdulillah sudah ada yang dibantu, yaitu perlengkapan sekolah seperti pakaian sekolah, sepatu, tas, dan buku. Itu sudah disalurkan di Kecamatan Sutera dan Lengayang begitu juga kecamatan lainnya,” ucap Lendra.
Ia berharap, dengan kondisi dan kerugian yang cukup tinggi akibat banjir yang dialami sekolah-sekolah di Pesisir Selatan, mudah-mudahan usul dari pihaknya ditanggapi segera mungkin oleh kementerian.
Terutama kata Lendra, untuk komputer-komputer yang bakal digunakan untuk pelaksanaan ujian UMBK. Sebab, komputer tersebut sangat dibutuhkan mengingat bakal dilaksanakan ujian UMBK.
“Kalau lokal mungkin semuanya sudah bisa ditempati, cuman untuk UNBK ini kami rasa bakal terganggu akibat komputer yang rusak,” tutupnya.*
Peliput : PBP