TNews, PESISIR SELATAN – Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar menegaskan agar BPBD memasukan lahan pertanian terdampak banjir masuk dalam pembiayaan tanggap darurat, sehingga petani dapat penggantian.
Menurut bupati, petani khususnya tanaman pangan layak mendapat penggantian akibat bencana alam, karena usaha pertanian yang mereka lakukan berkaitan dengan kebutuhan orang banyak.
“Bayangkan kalau mereka beralih profesi. Bagaimana dengan pangan? Jadi, sangat wajar jika mereka dapat penggantian,” ungkap bupati di Painan, Rabu (30/3/2024).
Tingginya curah hujan pada Kamis, 7 Maret memicu banjir di sebagian besar wilayah Pesisir Selatan. Dari 15 kecamatan, hanya Kecamatan IV Nagari Bayang Utara dan Lunang yang tidak terdampak.
Banjir turut merendam 6.982 Hektare lahan pertanian masyarakat yang terdiri dari 5.900 Hektare sawah dan seluas 892 Hektare lahan Palawija. 5.016 ekor ternak hanyut, 444 ekor ternak besar dan sisanya ternak kecil.
Kemudian merusak 10 pengaman tebing sungai. Sebanyak 37 daerah irigasi, dari jumlah itu 26 daerah irigasi mengalami rusak ringan dan 11 sisanya terpantau dengan kondisi rusak berat.
Bupati melanjutkan selama ini petani adalah tulang punggung perekonomian daerah. Dari sisi lapangan usaha sektor pertanian menjadi penyumbang utama terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).
Demikian juga dari sisi konsumsi, mengingat sebagian besar mata pencaharian rumah tangga di Pesisir Selatan adalah petani dan pelaku usaha produk pertanian, sehingga layak mendapat perhatian serius.
“Saat rapat koordinasi Saya tekankan pada BPBD untuk memasukan lahan pertanian dalam tanggap darurat,” ujar bupati.*
Peliput : Prisman