TNews, PESISIR SELATAN – Maraknya penyebaran aplikasi bermuatan virus mulai mengkhawatirkan pengguna ponsel di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemda Pesisir Selatan.
File aplikasi tersebut dengan design yang dibuat semenarik mungkin, sehingga anggota grup semisal WA dengan mudah mengunduhnya.
Alih-alih APK itu dapat dibuka, justru kemudian nomor bersangkutan dikuasai oleh peretas.
Salah seorang ASN Pejabat Pemda yang tak mau disebut identitasnya, menyebutkan bahwa handphonenya sudah 3 kali diretas, sehingga tak dapat berkomunikasi dengan normal.
Menyikapi hal itu, Pakar Informatika yang juga Dosen Universitas Teknologi Malaysia (UTM), Apri Junaidi memberi sejumlah tips atau langkah-langkah pencegahan.
“File APK adalah file yang dapat berjalan di android, rata-rata berekstensi APK,” jelasnya.
Menurutnya tempat resmi mengunduh APK hanya di Google Play Store, dan penyebaran melalui file merupakan tindakan ilegal.
“Pasti membahayakan android kita,” ujar peneliti BRIN itu.
Apri memberi beberapa resep jitu agar terhindar dari APK ilegal.
File APK berbahaya, karena diantaranya berisi Malware atau virus. Jika seorang mengklik dan menginstal file dapat menyebabkan masalah keamanan.
“Bahkan bisa mengambil alih akun atau bisa memblokirnya,” jelas Alumnus UTM.
Maka, jika ada grup WA berubah seketika baik tampilan atau kendali admin maka dipastikan peretas sudah bekerja.
Selanjutnya Phishing atau penipuan mungkin terjadi dengan pembaharuan fitur grup.
“WA tidak memiliki fitur resmi yang memungkinkan pengguna mengunci grup atau memblokir akun pengirim dengan mengklik file APK,” tutupnya*
Peliput : PBP