TNews, PESISIR SELATAN – Kerugian akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Pesisir Selatan beberapa waktu lalu mencapai Rp. 1 triliun.
Hal itu disampaikan oleh Mawardi Roska sebagai Kepala Ex officio Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel di Painan, Minggu (31/03).
Ia juga mengatakan bahwa data yang sudah masuk dan dianalisis, jumlah kerugian aset daerah maupun harta benda milik masyarakat mencapai Rp. 1 triliun.
“Mulai dari sarana prasarana (sapras) negara seperti jalan, jembatan, sekolah, puskesmas, fasilitas air minum, juga harta benda masyarakat, rumah, ternak, lahan pertanian, dane tambak. Dari jumlah itu kerugian mencapai angka Rp. 1 triliun,” ujarnya.
Mawardi Roska menambahkan bahwa pendataan terus dilakukan dan secara bertahap disampaikan kepada pemerintah.
Sementara itu, Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar, mengindikasikan bahwa masa tanggap darurat yang diperpanjang karena masih banyak korban yang memerlukan bantuan.
“Masih terdapat 2 orang yang belum ditemukan, banyak rumah yang belum dapat dihuni karena masih terdapat material atau sedimen banjir yang belum dibersihkan, dan proses pendataan terus berlanjut,” katanya.
Rusma menegaskan bahwa perpanjangan masa tanggap darurat diperlukan agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi dapat dilakukan dengan menggunakan semua sumber daya yang tersedia.
Kerugian terbesar yang terjadi termasuk kerusakan 537 rumah secara berat, 2.749 rumah secara sedang, dan 7.048 rumah secara ringan. Selain itu, ribuan ternak juga mati, termasuk 666 ekor sapi, 2.487 ekor kerbau, 357 ekor kambing, 36.527 ekor ayam, dan 19.210 ekor itik.*
Peliput : Prisman