TNews, SUMBAR – Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Sumatera Barat menggelar Seminar Kepemudaan dengan tema “Mengupas Peran Generasi Muda dalam Kebijakan dan Pembangunan” di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Padang. Seminar ini dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Walikota Padang terpilih, H. Fadly Amran, BBA; anggota DPRD Kota Padang, Helmi Moesim, S.IP; Tokoh Pemuda Muhammadiyah, Sandi Bintang; dan Ketua Umum PK IMM, Kasman Singodimedjo, bersama dengan sekitar 70 peserta dari kalangan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Presiden DEM Sumatera Barat, Yusrizal, menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam mengkritisi kebijakan yang berhubungan dengan pembangunan di Sumatera Barat. “Mahasiswa adalah kaum yang memiliki wawasan luas dan tanggung jawab besar untuk mengkritisi kebijakan dan pembangunan yang ada,” ungkap Yusrizal.
Ia juga menyoroti keterkaitan erat antara kebijakan dan pembangunan, di mana keputusan-keputusan yang diambil oleh pemangku kepentingan sangat memengaruhi kemajuan pembangunan. Yusrizal menambahkan, dalam budaya Minangkabau, pemuda memiliki peran vital dalam menjaga adat dan budaya, sekaligus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Pemuda diharapkan aktif dalam membangun nagari dan menjadi penghubung antar generasi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua IMM PK Kasman Singodimedjo, Rivaldi Candra, juga menyampaikan pentingnya peran pemuda sebagai calon pemimpin masa depan. “Seorang pemimpin pemuda harus memiliki visi, integritas, dan kemampuan untuk menghadapi tantangan zaman. Kepemimpinan bukan hanya soal memimpin orang lain, tetapi juga kemampuan untuk memimpin diri sendiri,” katanya. Ia mengajak pemuda untuk terus belajar, membangun jaringan, dan berperan aktif dalam komunitas.
Walikota Padang terpilih, Fadly Amran, memberikan apresiasi kepada DEM Sumatera Barat yang telah menyelenggarakan seminar ini sebagai ruang bagi generasi muda untuk menyampaikan gagasan dan pemikirannya tentang kebijakan dan pembangunan ke depan. Menurut Fadly, seminar ini merupakan momentum penting untuk mengingatkan peran pemuda dalam mengawal proses politik yang akan berdampak pada kebijakan masa depan.
“Pemuda adalah aset utama bangsa untuk membangun masa depan. Mereka memiliki semangat, kreativitas, dan inovasi yang diperlukan dalam menggerakkan perubahan,” ungkap Fadly. Ia juga menekankan bahwa pemuda harus aktif mengawasi dan berpartisipasi dalam proses politik, serta tidak boleh antipati terhadap politik.
Fadly menutup dengan mengingatkan bahwa generasi muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan, pemberdaya masyarakat, dan motor penggerak ekonomi kreatif. Namun, ia juga mengakui bahwa tantangan terbesar yang dihadapi pemuda adalah kurangnya dukungan dan peluang untuk mengembangkan potensi mereka. (Prisman)